Sabtu, 20 Juni 2009

tamasya bersama

0 komentar

Musim libur sekolah, ngapain ya enaknya? Bagi yang masih sekolah, maupun yang kerja mau ajak adik atau keponakan bahkan anaknya bertamasya. Seru ga sih, kalo kita tamasya bareng???

Minggu, 28 Juni 2009. Tamasya bersama KITA ke Kebun Binatang Ragunan.

"Yah, hanya kebun binatang, enggak asyik!!"
"Hahahaha, ngapain kesana, nengokin uwak???"

Banyak pendapat yang enggak nyenengin tentang ZOO a.k.a Kebun Binatang,
tapi kalau melewati hari dengan bertamasya disana bersama adik-adik yang (bahkan) untuk sekedar bertamasya, hanya dapat bermain di wilayah sekitar tempat tinggal mereka. Dimana lingkungan tersebut, sangat tidak memenuhi syarat untuk wilayah hunian, hunian padat bahkan.

Terkadang diantara kita, dengan royalnya dan tanpa perhitungan panjang, mengeluarkan sejumlah biaya yang besar demi mendapatkan kenyamanan dan keceriaan dalam liburan kita.
Pernahkah membayangkan, orang-orang yang hanya memikirkan hal tersebutpun tidak sempat, bukan mereka tidak ingin Lho,...

Namun mereka lebih sibuk berfikir,
'bagaimana caranya besok saya masih dapat bertahan hidup. bagaimana caranya saya masih dapat tidur dengan lelap walau pengap di suatu ruang mungil yang dibangun dari beberapa lembar papan bahkan kardus sekalipun, yang biasa disebut rumah. bagaimana caranya anak, saudara, atau bahkan teman saya dapat menimba ilmu tanpa harus memusingkan betapa mahal biayanya'.

So, walau hanya berbagi tawa dengan mereka. Tidakkah SAHABAT bangga telah berbuat satu hal positif dengan melakukan hal sepele tapi berdampak besar bagi orang lain?? Dengan hanya berbagi tawa, kenangan tersebut akan tertanam seumur hidup dan pebuh syukur oleh adik-adik, sahabat, saduara KITA yang belum tentu memiliki keberuntungan dalam hidup seperti yang KITA miliki,...

INGAT!!
Minggu, 28 Juni 2009.
Kumpul jam 10 pagi di depan pintu masuk Kebun Binatang RAGUNAN, Utara II (dekat shelter Trans Jakarta Busway

Minggu, 14 Juni 2009

menonton film

0 komentar

Bersama kawan-kawan di Sabana, hari ini kami menonton film bersama. Film yang kami tonton adalah "Denias, Senandung di Atas Awan."Baru kali ini kami menonton bersama, setelah sebelumnya rencana menonton Laskar Pelangi gagal karena tidak ada speaker.

Denias, film yang mengambil setting di daerah pedalaman di Papua cukup menggugah hati. Apalagi kawan-kawan Sabana menjadi tahu mengenai daerah Papua, yang tentu saja tidak sama dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Misalnya saja, bahasanya yang sedikit berbeda [dialek], rumah, dan sebagainya. Ini tentu saja memberikan pengalaman baru untuk mereka.

Pun demikian, di tengah-tengah cerita kawan-kawan sabana tampaknya mulai bosan, sehingga melakukan aktivitas lain, seperti menggambar atau membaca. Namun ada juga yang masih setia mengikuti jalannya cerita hingga selesai. Mungkin karena cerita Denias sedikit membosankan karena terlalu datar untuk ukuran anak-anak kelas V ke bawah.

Di akhir pemutaran film, diadakah kuis seputar film yang diputar. Meski terlihat tidak memperhatikan, namun kawan-kawan sabana kagum dengan semangat Denias yang tidak kenal lelah untuk bersekolah.

Minggu, 07 Desember 2008

Piknik

0 komentar

Hari ini teman-teman Sabana berencana piknik ke Pantai Mutiara..

Kami sudah siap sejak pukul 08.00 WIB. Teman-teman yang ikut berjumlah 15 orang, ditambah dengan kak Fathin, kak adrian, kak Nata dan kak ria.


Kami ke sana dengan berjalan kaki, di perjalanan kami menjumpai kucing yang tertabrak mobil. Karena kucing tersebut kemudian meninggal kami kemudian menguburkannya di tempat yang tak jauh dari tempat kejadian tersebut. Sepanjang perjalanan kami mengumpulkan sampah yang kami jumpai di jalan.


Kurang lebih 30 menit kami sampai di pantai Mutiara.. Namun sayangnya karena sudah siang kami tidak diizinkan masuk ke dalam. Padahal kami sudah berencana untuk bermain pasir dan bola di sana. Bapak petugas mengatakan bahwa kami sudah terlalu siang, seharusnya kami datang pukul 06.00 - 09.00.


Kami akhirnya menuju ke pintu air, yang jaraknya kurang lebih 800 meter dari pantai. Di sana kami bermain-main dan belajar tentang alam, terutama tentang sampah. Kami belajar tentang pembagian jenis sampah, yaitu organik dan non organik.


Ketika pulang, di kampung kami tampak ramai. Ternyata Opie, teman kami yang sudah 2 hari tidak pulang sudah ditemukan. Namun Opie ditemukan sudah meninggal.


Kami mendoakan Opie dan kembali belajar. Kami belajar menggambar hewan-hewan sesuai dengan imajinasi kami. Nana membuat Rajawali Fish yang merupakan ikan berwajah rajawali yang bisa hidup di darat dan di air serta mempunyai sinar laser untuk membunuh mangsanya. Sementara itu Agung membuat bio fish yang mempunyai ekor panjang yang bisa menyabet mangsanya. Hari ini kami juga belajar bahasa Inggris.


Meskipun lelah, tetapi kami sangat senang.

Senin, 01 Desember 2008

kampung kami mau digusur

0 komentar

Demikianlah berita yang akhir-akhir ini santer di daerah kami, kebun tebu dan sekitarnya. Daerah ini memang rentan dengan ancaman penggusuran dari pemerintah kota, yang bisa terjadi kapan saja.

kampungku mau digusur, aku jadi sedih. aku berencana untuk demo agar kampungku tidak digusur.

(Bagas, 10 tahun)


aku sedih karena kampungku mau digusur sebab aku akan kehilangan teman-teman.

(Dahlan, kelas I SD)


Kampungku mau digusur, aku sedih dan menyesal sekali. aku mau semuanya demo sehingga kampungku tidak digusur dan jangan sampai digusur. Aku ingin tetap tinggal di sini. tapi jika nanti digusur, mungkin aku akan tinggal di tempat paman, aku berharap di sana aku bisa bertemu teman baru.

(Nana, 13 tahun)


Aku sedih kampungku akan kena gusuran, karena aku harus berpisah dengan teman, sekolah dan rumah. Aku harus pindah sekolah. Jika nanti digusur aku akan tinggal di jakarta selatan agar dekat dengan kerjaan mamaku. Aku berharap nantinya masih bisa bertemu dengan teman-temanku di sini.

(
Novi, 10 tahun)


Perasaanku sedih karena kampungku mau digusur, aku tidak bisa bertemu dengan teman-temanku lagi. Harapanku pindah ke tempat baru yang lebih baik.

(wandi, 11 tahun)


kampungku akan digusur, aku sangat sedih karena nantinya aku tidak punya rumah. aku mendengar kabar ini dari tetangga. jika nanti digusur aku berharap bisa tinggal di tempat yang lebih baik.

(putri, 10 tahun)

kebun tebu

0 komentar

"nyanyian ini biasa kami nyanyikan bersama"


lihat kebun tebu
itulahh kampungku
ada sungainya
dan ada rumahku
setiap hari kubersihkan slalu
ingin rasanya
kujadikan indah