Minggu, 07 Desember 2008

Piknik

0 komentar

Hari ini teman-teman Sabana berencana piknik ke Pantai Mutiara..

Kami sudah siap sejak pukul 08.00 WIB. Teman-teman yang ikut berjumlah 15 orang, ditambah dengan kak Fathin, kak adrian, kak Nata dan kak ria.


Kami ke sana dengan berjalan kaki, di perjalanan kami menjumpai kucing yang tertabrak mobil. Karena kucing tersebut kemudian meninggal kami kemudian menguburkannya di tempat yang tak jauh dari tempat kejadian tersebut. Sepanjang perjalanan kami mengumpulkan sampah yang kami jumpai di jalan.


Kurang lebih 30 menit kami sampai di pantai Mutiara.. Namun sayangnya karena sudah siang kami tidak diizinkan masuk ke dalam. Padahal kami sudah berencana untuk bermain pasir dan bola di sana. Bapak petugas mengatakan bahwa kami sudah terlalu siang, seharusnya kami datang pukul 06.00 - 09.00.


Kami akhirnya menuju ke pintu air, yang jaraknya kurang lebih 800 meter dari pantai. Di sana kami bermain-main dan belajar tentang alam, terutama tentang sampah. Kami belajar tentang pembagian jenis sampah, yaitu organik dan non organik.


Ketika pulang, di kampung kami tampak ramai. Ternyata Opie, teman kami yang sudah 2 hari tidak pulang sudah ditemukan. Namun Opie ditemukan sudah meninggal.


Kami mendoakan Opie dan kembali belajar. Kami belajar menggambar hewan-hewan sesuai dengan imajinasi kami. Nana membuat Rajawali Fish yang merupakan ikan berwajah rajawali yang bisa hidup di darat dan di air serta mempunyai sinar laser untuk membunuh mangsanya. Sementara itu Agung membuat bio fish yang mempunyai ekor panjang yang bisa menyabet mangsanya. Hari ini kami juga belajar bahasa Inggris.


Meskipun lelah, tetapi kami sangat senang.

Senin, 01 Desember 2008

kampung kami mau digusur

0 komentar

Demikianlah berita yang akhir-akhir ini santer di daerah kami, kebun tebu dan sekitarnya. Daerah ini memang rentan dengan ancaman penggusuran dari pemerintah kota, yang bisa terjadi kapan saja.

kampungku mau digusur, aku jadi sedih. aku berencana untuk demo agar kampungku tidak digusur.

(Bagas, 10 tahun)


aku sedih karena kampungku mau digusur sebab aku akan kehilangan teman-teman.

(Dahlan, kelas I SD)


Kampungku mau digusur, aku sedih dan menyesal sekali. aku mau semuanya demo sehingga kampungku tidak digusur dan jangan sampai digusur. Aku ingin tetap tinggal di sini. tapi jika nanti digusur, mungkin aku akan tinggal di tempat paman, aku berharap di sana aku bisa bertemu teman baru.

(Nana, 13 tahun)


Aku sedih kampungku akan kena gusuran, karena aku harus berpisah dengan teman, sekolah dan rumah. Aku harus pindah sekolah. Jika nanti digusur aku akan tinggal di jakarta selatan agar dekat dengan kerjaan mamaku. Aku berharap nantinya masih bisa bertemu dengan teman-temanku di sini.

(
Novi, 10 tahun)


Perasaanku sedih karena kampungku mau digusur, aku tidak bisa bertemu dengan teman-temanku lagi. Harapanku pindah ke tempat baru yang lebih baik.

(wandi, 11 tahun)


kampungku akan digusur, aku sangat sedih karena nantinya aku tidak punya rumah. aku mendengar kabar ini dari tetangga. jika nanti digusur aku berharap bisa tinggal di tempat yang lebih baik.

(putri, 10 tahun)

kebun tebu

0 komentar

"nyanyian ini biasa kami nyanyikan bersama"


lihat kebun tebu
itulahh kampungku
ada sungainya
dan ada rumahku
setiap hari kubersihkan slalu
ingin rasanya
kujadikan indah